WARITA.net – Salah satu kebiasaan Baginda Nabi Muhammad SAW sebelum menunaikan Sholat Jumat adalah memotong kuku.
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW, memotong kukunya dan mencukur kumisnya pada hari Jumat sebelum berangkat sholat.” (HR. Al Baihaqi).
Kuku panjang memiliki risiko antara lain, membuat kotoran menumpuk di dalamnya, menyimpan bakteri, bahkan dapat melukai diri sendiri, sehingga memelihara kuku tidaklah dianjurkan dari segi kesehatan.
Menurut Islam, memotong kuku adalah sunnah. Hal ini dijelaskan Ustadz Adi Hidayat di channel YouTube-nya Adi Hidayat Official yang tayang pada 28 Januari 2022 silam.
Ustadz Adi menyampaikan bahwa ada hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA terkait tuntunan berkehidupan yang melekat pada kehidupan manusia diantaranya tentang memotong kuku.
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Fitrah itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.” (HR Bukhari dan Muslim).
Diantara kelima hal dalam hadits tersebut, Adi Hidayat menjelaskan secara terperinci mengenai tata cara memotong kuku sebagaimana tuntunan hadits.
Kata Ustadz Adi, membersihkan, memotong dan merapikan kuku adalah bagian yang menunjukan tentang kebersihan yang menjadi bawaan fitrah manusia cenderung hidup lebih bersih, lebih rapi dan lebih indah.
“Karena itu, insan beriman. Orang Islam itu mesti tampil dengan bawaan fitrahnya, senang dengan kebersihan, kerapian, termasuk mengatur dengan kebersihan dan kerapian kuku,” katanya.
Berdasarkan yang diajarkan Imam Al Nawawi, kata Adi Hidayat, hendaknya kita memulai dengan kuku jari telunjuk tangan kanan. Kemudian jari kelingking, jari manis, jari tengah dan jempol atau ibu jari.