Example floating
Example floating
Example 728x250
NewsPariwara

Prevalensi Stunting di Kabupaten Bolsel Terus Menurun

45
×

Prevalensi Stunting di Kabupaten Bolsel Terus Menurun

Sebarkan artikel ini

Penurunan angka prevalensi stunting di Bolsel menjadi bentuk dukungan Pemkab dalam mendukung program pemerintah pusat

Wakil Bupati Bolsel, Deddy Abdul Hamid saat menerima penghargaan terbak ke 2 pada penilaian kinerja 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting pada tahun 2023 dari Pemprov Sulut.

WARITA.net – Prevalensi stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan selama dua tahun terakhir (2023 dan 2024) menunjukkan penurunan dari 2,97% pada tahun 2023 menjadi 2,19% pada tahun 2024. Hal ini berkat aksi percepatan penurunan stunting yang dilakukan pemerintah daerah yang mencakup intervensi spesifik maupun sensitif.

Hingga akhir tahun 2024, pelaksanaan aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bolsel telah memasuki aksi 7 dari 8. Pada tahap ini, dilakukan pelaporan hasil pengukuran balita (bayi di bawah lima tahun) dan baduta (bayi di bawah dua tahun) yang termasuk dalam kategori stunting melalui aplikasi Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).

Menurut data e-PPGBM Puskesmas Tahun 2023 dan 2024 terdapat satu kecamatan yang mengalami peningkatan prevalensi stunting, yakni Kecamatan Pinolosian Tengah yang meningkat dari 1,2% pada 2023 menjadi 1,9% pada 2024. Sementara itu, enam kecamatan lainnya mengalami penurunan prevalensi stunting sebagai berikut:

Posigadan: dari 2,62% (2023) menjadi 2,57% (2024)
Helumo: dari 4,3% (2023) menjadi 2,5% (2024)
Bolaang Uki: dari 4,8% (2023) menjadi 3,3% (2024)
Pinolosian: dari 3% (2023) menjadi 1,6% (2024)
Pinolosian Timur (wilayah kerja Puskesmas Dumagin): dari 2,2% (2023) menjadi 0,6% (2024)
Onggunoi (wilayah kerja Puskesmas Onggunoi): dari 1,7% (2023) menjadi 0,6% (2024)
Tomini: dari 1,7% (2023) menjadi 1,1% (2024)

Dari data tersebut juga menunjukkan dua kecamatan yang mengalami penurunan prevalensi secara signifikan, yakni Kecamatan Pinolosian Timur (wilayah kerja Puskesmas Dumagin) dari 2,2% (2023) menjadi 0,6% (2024), dan Kecamatan Pinolosian dari 3% (2023) menjadi 1,6% (2024).

Perbandingan prevalensi stunting di Kabupaten Bolsel pada Tahun 2023 dan 2024. Sumber: e-PPGBM Puskesmas tahun 2023 dan 2024.

Data Survei SKI Tahun 2023

Meskipun terdapat tren positif pada data e-PPGBM, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi stunting sebesar 5,1%, dari 27,9% pada tahun 2022 menjadi 33% pada tahun 2023.

Analisis Hasil Survei SKI

Peningkatan 5,1% prevalensi stunting yang tercatat dalam Survei SKI 2023 kemudian dianalisis lebih lanjut oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari evaluasi pelaksanaan pendataan stunting. Berdasarkan data dari 57 blok sensus dan 572 sampel rumah tangga, ditemukan 189 balita stunting, dengan prevalensi 33%. Data ini kemudian dibandingkan dengan pengukuran e-PPGBM pada bulan Oktober 2023 (disesuaikan dengan periode pendataan SKI yang berlangsung dari Agustus hingga Oktober).

Analisis tersebut menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. 189 balita stunting dalam SKI / 5415 sasaran balita e-PPGBM = 3,5% prevalensi stunting
2. 189 balita stunting dalam SKI / 1878 jumlah total balita dalam data e-PPGBM = 10% prevalensi stunting di blok sensus
3. 189 balita stunting dalam SKI / 572 sasaran rumah tangga di 57 blok sensus = 33% prevalensi stunting
4. 56 balita stunting dalam data SKI (hasil sanding dengan e-PPGBM) di 57 desa blok sensus = 9,8% prevalensi stunting
5. 56 balita stunting dalam data SKI (hasil sanding dengan e-PPGBM) di 57 desa blok sensus / 5415 sasaran e-PPGBM = 1,03% prevalensi stunting
6. 56 balita stunting dalam data SKI (hasil sanding dengan e-PPGBM) di 57 desa blok sensus / 1878 sasaran di blok sensus SKI = 2,98% prevalensi stunting

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan kemudian menelusuri lebih lanjut data berdasarkan nama dan alamat dari sampel rumah tangga survei SKI yang disandingkan dengan data e-PPGBM untuk mengetahui faktor penyebab stunting. Diperoleh kesimpulan bahwa hanya 1% dari 572 sampel yang termasuk balita stunting, sementara 36% dari 572 sampel termasuk dalam kategori keluarga berisiko stunting, dan 63% berasal dari keluarga dengan status normal.

Dukungan dari Komunitas dan Pemangku Kepentingan

Keberhasilan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tidak hanya didorong oleh pemerintah daerah dan desa, tetapi juga oleh dukungan dari komunitas, organisasi masyarakat, perusahaan swasta, dan sektor filantropi melalui program “Bolsel Tuntaskan Stunting” (BTS) yang dilaksanakan sejak awal tahun 2023 dan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024, dengan pembiayaan di luar APBD.

Penghargaan dan Prestasi

Berkat upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan berhasil meraih penghargaan Terbaik II se-Provinsi Sulawesi Utara atas pelaksanaan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting pada tahun 2023, yang diselenggarakan di Manado pada bulan September 2024. Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Ke depan, pemerintah daerah berharap prevalensi stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan terus menurun dan dapat mendukung target nasional yang tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu 14% pada tahun 2024, sesuai dengan pengukuran SSGI/SKI.

Advertorial

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 468x60