WARITA.net – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Pemkab Bolsel) menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
Kegiatan Pemkab Bolsel ini dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Maret 2024, di Lapangan Futsal, Kawasan Perkantoran Panango, Kecamatan Bolaang Uki, dibuka oleh Wakil Bupati Bolsel, Deddy Abdul Hamid.
Deddy Abdul Hamid mengatakan, Musrenbang RKPD dan RPJPD yang mengangkat tema “Peningkatan Kemandirian Dengan Ketahanan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan” ini sangat penting dilaksanakan karena akan menjadi penentu arah pembangunan Bolsel dalam dua dekade mendatang.
“Ibarat kapal yang akan berlayar, dokumen RPJPD ini seperti peta yang akan memandu perjalanan kita agar sampai ke tujuan dengan rute paling singkat, jalur paling aman dan paling efisien,” ujar Wabup saat membuka acara.
Deddy melanjutkan, RPJPD Bolsel tahun 2025-2045 digunakan sebagai pedoman untuk 4 periode RPJMD Kabupaten Bolsel yakni RPJMD 2025-2030, 2030-2035, 2035-2040 dan RPJMD 2040-2045.
Pada masing-masing tahapan dan periode RPJMD, kata dia, diselaraskan dengan visi, misi dan program Bupati dan Wabup yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Lebih jauh Deddy menjelaskan, RPJMD kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam RKPD yang merupakan rencana pembangunan tahunan daerah yang memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program dan kegiatan organisasi perangkat daerah.
Sementara untuk agenda penyusunan RPJPD Bolsel Tahun 2025-2045 harus berpedoman pada RPJPD provinsi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), yakni menyukseskan visi Indonesia Emas 2045 dengan mewujudkan Indonesia sebagai negara berdaulat, maju dan berkelanjutan.
“Adapun visi Kabupaten Bolsel pada RPJPD 2025-2045 adalah Bolaang mongondow Selatan sebagai kabupaten pesisir berbasis industri perikanan yang maju, sejahtera dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam kurun waktu hampir 16 tahun Bolsel berdiri, kata Deddy, harus diakui bahwa potensi pesisir yang dimiliki yakni panjang garis pantai sepanjang 294 kilometer masih belum dimaksimalkan.
