Example floating
Example floating
Example 728x250
NewsPolitik & Pemerintahan

Bupati Iskandar Kamaru Resmikan Museum Kerajaan Bolaang Uki

62
×

Bupati Iskandar Kamaru Resmikan Museum Kerajaan Bolaang Uki

Sebarkan artikel ini

WARITA.net — Dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-176 Kecamatan Bolaang Uki, Senin (27/10/2025), Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Iskandar Kamaru meresmikan Museum Kerajaan Bolaang Uki, yang lokasinya berdampingan dengan bekas istana Kerajaan Bolango yang telah ditetapkan sebagai struktur cagar budaya dengan nama Istana Raja (Malrigo).

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Bolsel dalam melestarikan sejarah dan memperkuat identitas budaya lokal, khususnya warisan peradaban yang berasal dari Kerajaan Bolaang Uki, salah satu kerajaan tertua di wilayah selatan Bolaang Mongondow.

Advertisment
Advertisment

Iskandar dalam sambutan peresmian menegaskan bahwa keberadaan museum ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol penghormatan terhadap sejarah panjang dan peran besar Bolaang Uki sebagai pusat awal terbentuknya Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

“Museum Kerajaan Bolaang Uki ini adalah rumah bagi sejarah dan identitas kita. Di tempat inilah kita bisa belajar tentang asal-usul, perjuangan, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembangunan museum ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan peninggalan budaya dan sejarah lokal agar tidak hilang ditelan zaman.

“Kita ingin generasi muda tahu bahwa sebelum ada Kabupaten Bolsel, di sini sudah berdiri kerajaan dengan sistem pemerintahan dan kebudayaan yang maju. Itulah akar jati diri kita,” tegas Iskandar Kamaru.

Museum Kerajaan Bolaang Uki dirancang sebagai pusat dokumentasi sejarah dan kebudayaan lokal.

Selain sebagai tempat edukasi sejarah, museum ini juga difungsikan sebagai ruang riset budaya dan pusat pembelajaran publik bagi pelajar, peneliti, serta wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah lokal Bolsel.

“Museum ini kita harapkan menjadi sarana belajar, tempat berkegiatan seni, dan wahana wisata edukatif yang memperkuat rasa cinta terhadap daerah,” ucap Iskandar Kamaru.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel, Rante Hattani menjelaskan, pembangunan museum dimulai sejak tahun 2022 dengan total anggaran Rp 3.482.310.000. Anggaran mencakup pengadaan tanah, pembangunan fisik museum, pembuatan pagar dan paving block, serta pengadaan meubel dan duplikasi koleksi.

Menurut Rante, museum ini digolongkan sebagai museum umum yang menampilkan koleksi dari empat etnis besar di Bolsel. Namun, saat ini sebagian besar koleksi berasal dari peninggalan Kerajaan Bolaang Uki yang diperoleh dari keturunan keluarga kerajaan.

“Museum juga akan memajang sertifikat penetapan warisan budaya tak benda dari Kementerian Kebudayaan RI, di antaranya Tari Dangisa, Pernikahan Adat Bolango, Salamat, Pernikahan Adat Mongondow, dan Bahasa Bolango,” kata Hattani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *