WARITA.net – Survei Kesehatan Indonesia (SKI) merilis angka prevalensi stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, masih dalam taraf terbilang tinggi. Hal ini memacu pemerintah kabupaten untuk terus meningkatkan upaya mengatasi masalah tersebut.
Bupati Bolsel Hi Iskandar Kamaru S.Pt, M.Si, meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) daerah agar tidak lengah dan terus menjalankan program secara masif, terukur dan berkelanjutan.
“Seluruh stakeholder yang terkait dengan percepatan penurunan stunting harus rutin melaporkan kondisi sebenarnya di lapangan baik pada penanganan anak stunting, pencegahan pada ibu hamil dan pada calon pengantin,” ujar Iskandar pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten, Kamis (22/08/2024).
Pada kesempatan yang sama Bupati menegaskan keterlibatan banyak pihak dalam penanganan stunting harus diperkuat dengan sebuah komitmen bersama.
Disamping itu, harus tersedianya pemetaan cakupan layanan secara valid dan terus berinovasi dalam melakukan pelayanan sehingga dapat menjadi dasar perbaikan intervensi percepatan penurunan stunting ke depannya.
“Saya minta semua pihak yang mengikuti forum ini untuk menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih cepat dan terukur agar target “Bolsel Zero Stunting” dapat tercapai. Karena itu, saya berharap peran TPPS harus lebih nyata, jalankan program dan kegiatan secara konvergensi, berkesinambungan dan tepat sasaran,” tandas pemimpin pilihan rakyat ini.
Rakor yang digelar di Lapangan Futsal Kawasan Perkantoran Panango, Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki itu, turut dihadiri olrh Ketua TP-PKK Hj Selpian Kamaru-Manoppo, Sekda M. Arvan Ohy SSTP, MAP bersama para Asisten Sekda, para pejabat tinggi pratama Pemda serta seluruh jajaran TPPS Bolsel.
Adertorial
